5 Cara Hadapi Stres Saat Tidak Lolos CPNS
Mempertimbangkan peluang dan menyiapkan segala hal untuk menghadapi segala risiko adalah salah satu cara mengejar ketenangan hidup. Setiap perjuangan dan usaha yang dikerjakan pasti berdampingan dengan risiko. Hal ini akan jadi suatu tragedi menyedihkan bagi rekan muda yang kurang bersiap menata hati bertemu dengan kegagalan. Sementara rekan muda yang sudah siap hatinya menghadapi risiko ini, pasti lebih leluasa menahan diri.
Sebab itu, rekan muda yang sedang berjuang menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) boleh berharap lolos, tapi harus ingat juga peluang yang begitu kecil. Kita semua sama-sama tidak mengerti takdir, lolos atau gagal, semua dipertaruhkan selepas perjuangan yang telah dilakukan. Daripada terlanjur berharap banyak, baiknya kita sama-sama resapi beberapa catatan di bawah ini. Semoga senantiasa diberi kelapangan hati dan siap menjalani segala risiko kedepanya.
1. Karena peluangnya sangat kecil, siapkan diri untuk bekerja di tempat lain
Rekan muda pasti setuju akan peluang kecil ini. Air muka rekan muda boleh memancarkan raut optimisme tapi jauh dalam hatimu itu ada keraguan dan kekhawatiran yang mendaalam. Singkirkanlah segala khawatir dengan kesiapan hati. Berlama-lama dalam penyesalan malah membuang banyak waktu, kita punya masa depan yang harus digarap kembali.
2. Mengubah kecewa dan penyesalan jadi pendorong untuk berbenah diri
Menyerahkan nasib menjadi CPNS tak akan membuat rekan muda menemui kenyamanan. Ada baiknya rekan muda menanggapi tes ujian masuk PNS selayaknya mendaftar pekerjaan pada umumnya. Terlalu menganggapnya spesial maka semakin menguatkan kekecewaan rekan muda nantinya apabila gagal. Sakit hati boleh saja, tapi jangan terpaku di situ terus deh.
3. Kuatkan hati dan anggaplah sebagai pengalaman yang bisa rekan muda pelajari
Kita tahu bahwa urusan daftar CPNS membutuhkan usaha besar, perjuangan yang meletihkan. Keletihan yang nantinya kita rayakan dengan kebahagaiaan atau kekecewaan mendalam. Kuatkanlah hati, semua kelelahan itu pasti membawa pengaruh besar untuk hari depan. Paling tidak kita sama-sama punya pengalaman mengikut tes paling krusial yang ada di negeri ini.
4. Mungkin saja rezekimu ada di tempat lain yang ternyata lebih baik
Walau kata bijak diatas terlanjur mainstream karena terlalu sering diutarakan. Tapi tidak ada salahnya sedikitpun, semua doa dan usaha yang belum terkabul pasti ada kebaikanya, pasti Tuhan punya rencana yang lebih baik untuk kita. Daripada menyambut kegagalan dengan penyesalan karena tidak diterima jadi PNS, sebaiknya berpikir positif bahwa Tuhan punya rencana yang lebih baik.
5. Hilangkan kekecewaan orang tua dengan pekerjaan yang lebih baik selain jadi PNS
Orang tua tentunya mereka punya rasa kecewa, meski dengan raut penuh kasih mereka bilang “tidak apa”. Seusai drama itu, kalau kita lelah dan terlalu lama bersandar pada kekecewaan mendalam nantinya malah susah move on. Lanjutkanlah perjuangan untuk memperbaiki diri, tidak harus jadi PNS.
Memang tidak ada salahnya menjadi PNS, tidak ada ruginya pula menjadi wirausahawan. PNS memang membawa kita pada kenyamanan akan masa depan, kesibukkan yang tidak begitu menguras tenaga secara fisik bisa jadi andalan untuk kawula muda. Akan tetapi jika kegagalan masih saja mengendap di segala perjuanganmu menjadi PNS, sudah saatnya berganti haluan mencari pekerjaan lain. Jadi wirausahawan atau pekerja swasta juga tidak seburuk yang mereka kira. Kita bisa jadi apapun yang kita mau.
Kadang ada saja pemikiran terlampau prestise bahwa pekerjaan yang nyaman adalah men jadi PNS. Padahal semua yang dijalani manusia tak ada salahnya, pekerjaan apapun selagi baik dan positif selayaknya disikapi dengan senyum yang positif.
Mari ramai-ramai menghargai segala pekerjaan, jikalau PNS memang nyatanya lebih baik pun jadi seorang pekerja swasta tak ada buruknya. Pekerjaan yang baik adalah yang menghargai manusianya, sejauh mana pekerjaan tersebut dapat menjamin segala kebutuhan seseorang maka semakin baik pula pekerjaannya.
Comments
Post a Comment